Senin, 24 Maret 2014

Lukamu Lukaku



              Luisa tidak pernah menyangka air matanya tumpah di kereta. Jemari lentik meremas tegas pada gaun putih seolah-olah dialah peluru masalah yang menghantam benteng hidupnya. Ia hanya ingin segera pulang dan menyembunyikan wajah di balik bantal.
            “Maaf aku harus melakukannnya, jangan sakiti dirimu dengan mengingatku.” Rambut Luisa makin kusut akibat tarikan kasar karena tenggelam oleh ingatan yang diucapkan pada mantan kekasih.
         Ia sadar dirinya bodoh telah menyia-nyiakan pria itu. Kesalahannya tak dapat mengembalikan cintanya. Seandainya satu hari saja berpihak, maka Luisa ingin berteriak sekencang mungkin akan rasa rindu dan permintaan maaf.
            “Aku tidak bisa kembali. Tapi percayalah, kau kekasih terindah meski tak bisa kudekap utuh.” Suara terus menggema melancarkan tangisan Luisa seorang diri. Bagaimana ia menjalani hari-hari ke depan dengan beban itu?

Terinspirasi dari lagu Christina Aguilera – Hurt
Sebagai persembahan untuk #FiksiLaguku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar